Warbreaker

WarbreakerAlkisah ada dua kerajaan yang sejak dulu saling bersaing, yaitu Idris dan Hallandren. Idris adalah kerajaan kecil di pegunungan, sedangkan Hallandren adalah kerajaan besar dengan wilayah yang luas, seorang Dewa Raja sebagai pemimpinnya, dan Dewa-Dewi yang berjalan di antara para manusia: mereka disembah rakyatnya, diberi persembahan oleh rakyatnya.

Kekuatan para Dewa yang luar biasa, sejarah kedua kerajaan yang rumit di masa lampau, ditambah balatentara yang masif dari Hallandren membuat mereka menjadi ancaman utama bagi Idris.

Sehingga, bertahun-tahun silam, dalam rangka menjalin hubungan yang lebih ‘erat’, Idris dan Hallandren membuat sebuah perjanjian. Saat putri kerajaan Idris sudah mencapai kedewasaan, ia akan dikirim ke Hallandren untuk menikahi Sang Dewa Raja. Dengan ikatan melalui pernikahan, tentunya hubungan kedua kerajaan akan lebih baik, ‘kan?

Sayangnya, yang terjadi malah sebaliknya.

Sehingga, cerita ini pun dimulai. Cerita mengenai sepasang kakak-beradik putri kerajaan Idris, cerita mengenai Susebron Sang Dewa Raja, kisah seorang Dewa yang tidak mempercayai agamanya sendiri, serta seorang pria misterius berpedang hitam bernama Vasher, Sang Warbreaker.

***

Warbreaker adalah cerita karangan Brandon Sanderson yang pertama kali kubaca. Bergenre Fantasy, kisah ini mengantarkanku ke sesuatu yang disebut ‘Magic System‘ – sistem sihir.

Sistem sihir sendiri adalah suatu bentuk aturan, atau hukum-hukum, sebuah sihir yang biasanya terdapat di setiap buku Fantasy yang menampilkan penyihir. Sistemnya ada yang sangat sederhana hingga sangat rumit.

Yang sangat sederhana biasanya dapat ditemui di novel-novel Fantasy anak-anak: seorang penyihir, tua, dengan janggut klasik, dan bisa menyihir dengan mengayunkan tangan atau mengacungkan tongkatTak ada penjelasan bagaimana ia bisa melakukannya selain bahwa ia melakukan dua hal tersebut.

Sistem yang medium bisa ditemui di novel Harry Potter, misalnya. Kita mengetahui bahwa untuk melakukan sihir, penyihir memerlukan tongkat sihir, merapalkan mantra (atau minimal membatinkan mantra tersebut), melakukan gerakan dengan tongkat sihirnya (swish and flick! Wingardium leviosa!), hingga bahkan meniatkannya sepenuh hati (Avada kedavra takkan berfungsi kalau penggunanya tidak benar-benar menginginkan kematian lawannya).

You are a god. To me, at least. It doesn’t matter how easily you can be killed, how much Breath you have, or how you look. It has to do with who you are and what you mean.

Sementara, yang paling rumit bisa dibaca di novel-novel Fantasy dewasa seperti Warbreaker. Brandon Sanderson menulis artikel cukup panjang mengenai sistem sihir, aturan-aturan, dan penggunaannya di novel-novelnya di sini. Seperti apa tepatnya aku takkan menjelaskannya sepenuhnya di sini karena pasti bakal men-spoil banyak sekali dari novel ini. Jadi, kuberitahu sekilas permukaannya saja: orang-orang di dunia Warbreaker memiliki ‘bakat’ sihir bernama Breath. Mereka dapat menggunakan Breath dengan merapalkan Command, sejenis mantra, untuk menggerakkan benda-benda mati di sekitar mereka. Jika memiliki cukup banyak Breath, kau bisa menggerakkan seluruh benda di istana, memanfaatkan mereka untuk bertarung, atau mengendalikan puluhan ribu pasukan zombie.

Tapi, jangan salah. Meski terdengar rumit, buku ini tidak melulu mengisahkan mengenai sistem sihir tersebut. Justru sebaliknya, buku ini sepenuhnya mengenai para tokoh-tokohnya: sepasang kakak-beradik, seorang Dewa Raja, seorang Dewa yang ragu, dan seorang Warbreaker. Kita akan mengikuti perjalanan mereka, seluruhnya, dari awal yang begitu terpisah hingga akhir yang menyatu bersama.

Politik. Sihir. Perjalanan para tokoh, serta aksi yang luar biasa. Semua syarat-syarat kisah Fantasy yang luar biasa ada di sini.

They say a man doesn’t know himself until he faces death for the first time. I don’t know about that. It seems to me that the person you are when you’re about to die isn’t as important as the person you are during the rest of your life. Why should a few moments matter more than an entire lifetime?

Keunikan lainnya dari buku ini adalah Brandon Sanderson merilisnya secara online dan bisa diunduh.

Yap, bisa diunduh naskahnya. Format PDF, bisa diprint pula. Dan kalau nggak suka baca PDF, bisa dibaca online di Wattpad. Gratisan. Kenapa bisa begitu? Jawabannya adalah karena beliau menerbitkannya di bawah Creative Common License berikut. Alasan kenapa Mr. Sanderson menerbitkannya secara gratisan seperti itu dapat dibaca di sini.

Saya nggak tahu apakah alasan tersebut baik atau nggak, benar atau salah. Terserah dunia kepenulisan untuk menentukan mana yang paling baik atau buruk bagi mereka. Yang jelas, bagiku, yang satu-satunya cara untuk bisa membaca buku-buku Fantasy luar adalah dengan membelinya di toko buku impor atau iTunes Store, hal tersebut sangat membantu. Setelah selesai membacanya – solid 4 bintang dariku – aku langsung membeli bukunya dalam bentuk eBook.

Tujuan Mr. Sanderson – mempromosikan karyanya – berhasil. Aku membeli buku karyanya untuk pertama kali, dan beberapa bulan kemudian bahkan membeli bukunya yang lainnya: Steelheartyang sudah kubuat ulasannya di sini.

Blushweaver, the Goddess of Honesty - by Icemaya
Blushweaver, the Goddess of Honesty – by Icemaya

Jadi, silakan baca buku ini! Unduh di website resminya Mr. Sanderson, atau baca langsung di Wattpad di sini. Oh, dan kalau baca di Wattpad dan punya akunnya, add aku ya! Username-ku AAlkadri 😀 *promosi*

One thought on “Warbreaker

Leave a comment

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s