Aku Tahu Kamu Hantu

Aku Tahu Kamu HantuPas tahu Mbak Eve udah nulis buku berjudul Aku Tahu Kamu Hantu, saya buru-buru ngecek di internet. Kesan pertama dari ngelihat sampulnya, “Wah, bukunya manis. Romance-kah?” Tapi, kemudian saya bertanya, “Terus apa hubungannya sama hantu, kalau romance?” Walhasil, karena saya kurang suka romance, dan masih rada-rada bingung, saya menunda membeli buku ini.

Barulah beberapa minggu kemudian, saat saya ke Gramedia untuk beli sebuah buku, saya nemu buku ini di antara rak-rak. Tadinya saya cuma ngeliat aja, terus ngangguk, mikir, “Oh, ini bukunya Mbak Eve.” Tapi, saya berhenti karena nyadar ada yang ganjil.

Di tengah-tengah sampul bunga tersebut, saudara-saudari, adalah tengkorak.

Tentu saja saya langsung membelalak. Baca blurb di bagian belakangnya, terus saya search di internet melalui hape saya saat itu juga, saya akhirnya ngeh kalau novel ini adalah novel horor. Bukan romance. Hanya saja, gara-gara sampulnya yang kaya’ gitu, dari awal saya kira romance.

Dan sebagai penggemar genre horor, beberapa hari kemudian saya sabet buku ini dari rak.

-b-

Premise utama dari cerita ini cukup sederhana: suatu hari, tokoh utama kita yang bernama Olivia, berulangtahun ke-17. Di hari yang sama, ia mulai bisa melihat makhluk-makhluk halus. Hantu, jin, dedemit, berbagai istilah lainnya – ia bisa melihat mereka. Di saat yang sama, mereka tahu kalau dia bisa melihat mereka.

Penyebab ia bisa melihat hantu? Sederhana: ibunya mewariskan kemampuan tersebut kepadanya. Dan ibunya mendapatkan kemampuan tersebut dari orangtuanya, turun-temurun. Kali ini, giliran Olivia. Dengan kemampuan tersebut, tentu saja muncul berbagai konsekuensi, apalagi Liv (nama panggilannya Olivia) masih bersekolah di SMA. Remaja biasa, cewek dengan segala kerumitan dunia remaja, mendapatkan kemampuan seperti itu?

Namun, itu baru awalnya. Karena, seorang hantu anak laki-laki mendadak mendatanginya. Hantu yang ia kenal, yang berkaitan erat dengan sebuah kasus yang baru saja terjadi di sekolahnya.

“Lambat laun kamu akan terbiasa. Kalau tak dihiraukan, mereka bosan sendiri.”

-b-

Secara keseluruhan, novel ini bagus. Seperempat jalan membacanya, saya menyadari bahwa buku ini (mungkin) memiliki sedikit aura Fantasy di dalamnya. Tidak kental, tapi ada. Kenyataan bahwa (spoiler) Liv bukan satu-satunya yang memiliki kemampuan tersebut? Fakta bahwa ‘hantu’ (spoiler) juga memiliki aturan-aturan mereka, hal-hal dan alasan yang membuat mereka ada?

Kemudian, setengah jalan membaca, tampak jelas bahwa selain horor, tema utama novel ini adalah remaja. Young adult, dengan berbagai permasalahan yang ada di dalamnya. Sangat menarik melihat beberapa adegan, seperti apa yang sebenarnya cewek lakukan di kamar mandi, bagaimana mereka merespons keremajaan mereka. Dengan menyentuh topik ‘perubahan’, sebagaimana remaja lainnya, Liv juga harus beradaptasi dengan berbagai perubahan yang terjadi pada dirinya. Perubahan-perubahan yang tak dapat ia cegah, seperti pada perasaannya, hubungannya dengan teman-teman dekatnya, dan yang utama: kemampuan uniknya.

Dan tentu saja, segala konsekuensi atas perubahan-perubahan tersebut juga masih harus ia tanggung.

Remaja banget, dan digambarkan dengan gamblang tanpa lebai.

Selain itu, novel ini juga sarat akan tema misteri. Kalau dijelaskan di sini pastinya bakal nggak menyenangkan nantinya pas baca, tapi yang jelas: misterinya keren. Ngalir, bisa ditelusuri, dipahami, dan ditebak. Kalau menurut saya, novel misteri itu bagus banget kalau pembacanya bisa ngikutin dan ngerti. Tapi, bakal lebih bagus lagi kalau pembacanya nggak berhasil, atau gagal, nebak pemecahannya.

Di sini, hal tersebut seluruhnya terpenuhi. Twist di bagian akhir tersebut, jujur, membuat saya sangat bahagia.

“Kamu kira kamu saja yang melihat mereka?”

-b-

Sebagai penggemar horor, menurut saya, ada satu kekurangan besar dari buku ini: kurang seram.

Ya, saya mengerti kalau tema utama novel ini tidak hanya horor tapi juga remaja, supernatural, misteri, dll. Tapi tetap saja, sebagai seseorang yang nyamber buku ini dari rak karena berharap akan mendapatkan cerita novel horor yang mantap, saya agak kecewa. Saya hampir nggak ingat, kapan terakhir kali saya beli dan baca buku novel horor karya dalam negeri. Belakangan ini yang namanya novel horor pasti ada baluran komedi-komedinya gitu. Dan yang nggak ada komedi-komedinya biasanya terlalu garing nyeritainnya.

Meski demikian, horor di dalam cerita ini ngena. Saya bisa mengerti perasaan helplessness yang dialami oleh protagonis, kengerian dan kebingungan yang dialaminya. Saya bisa ngerti horornya. Tapi, teuteup, menurut saya kurang serem. No offense lho, Mbak Eve :]

Overall, buku ini bagus. Lumayan, untuk mengurangi dahaga akan karya-karya dalam negeri yang nggak terbalur oleh agama, ideologi, dramatisasi, apalagi politik. Aku Tahu Kamu Hantu adalah sebuah novel horor-misteri untuk remaja, dan ia memenuhi peran tersebut dengan sangat baik.

Oh, dan top jempol buat ilustratornya 😀

One thought on “Aku Tahu Kamu Hantu

Leave a comment

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s