Pertama-tama, aku mau ngasihtahu kalau novel yang kutulis, Spora, akan segera diterbitkan oleh Moka Media dan saat ini sedang diadakan polling untuk memilih sampul mana yang akan dipakai. Kalau mau ikut serta, silakan kasih pilihanmu di sini!
Kedua, akhirnya aku sudah mulai kuliah lagi. Graduate School now. Buat yang sudah ngikutin tulisan-tulisanku sejak lama pasti tahu kalau aku memang ingin kuliah pascasarjana sejak lama. Kebetulan sekali, sesuai dengan targetku sejak semester-semester awal di kuliah S1 dulu, beasiswa double degree yang bisa membawaku untuk kuliah di luar negeri, tahun ini pun dibuka. Aku mendaftar, aku diterima, dan aku sudah mulai kuliah sekarang. Satu-satunya yang tersisa tinggal bagaimana caranya menguasai Bahasa Perancis dalam jangka waktu tujuh bulan sebelum tenggat ujian visa.
Sembari berkuliah, dan menunggu uang beasiswa turun, aku masih bekerja paruh-waktu di banyak tempat. Mengajar Bahasa Inggris di sana-sini, menjadi kuli di banyak tempat, dan di-hire untuk meresensi beberapa naskah. Salah satu naskah novel luar yang kuresensi baru-baru ini adalah The Atlantis Gene, novel karya penulis pendatang baru A. G. Riddle yang telah mengguncangkan dunia perbukuan Amerika saat menjadi bestselling title di Amazon. Setelah Wool, The Atlantis Gene adalah novel self-publish kedua yang meraih kesuksesan sebesar itu–bahkan kini buku ini sedang direncanakan untuk diangkat ke layar lebar.
Awalnya, aku agak ragu-ragu untuk membaca ini. Apa boleh buat, judul dan summary-nya kurang menarik. Pencarian Atlantis? Misteri asal-usul manusia? Dude, bukannya… sudah banyak sekali novel yang mengangkat topik tersebut? Apa yang membedakan novel ini dibandingkan yang lain-lainnya itu? Jawabannya, tak kusangka-sangka, muncul dalam beberapa halaman pertama novel ini, pada judul Bagian Pertama cerita ini yang terpampang besar-besar di tengah-tengah halamannya: Jakarta Burning.